THE BEST SIDE OF REFORMASI INTELIJEN

The best Side of reformasi intelijen

The best Side of reformasi intelijen

Blog Article

Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Abdurahman Wahid, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan kemudian Joko Widodo, perubahan corak politik luar negeri Indonesia juga dipengaruhi oleh isu-isu yang berkembang dan juga dialami oleh negara Indonesia, baik isu atau masalah tersebut berasal dari dalam negeri seperti isu mengenai Hak Asasi Manusia, isu referendum, isu ekonomi maupun politik maupun isu atau masalah yang berasal dari luar negeri dan juga dunia internasional seperti contohnya isu mengenai konflik ataupun perang, isu terorisme dan juga perdamaian dunia. Kerjasama Jepang dan Indonesia di period reformasi menunjukkan bahwa kedua negara sudah memiliki rasa saling percaya dan keakraban. Selain itu peluang kerjasama pun menjadi semakin luas, tidak hanya terbatas pada bisnis dan ekonomi, Jepang juga memanfaatkan sebaik-baiknya kesempatan bekerjasama dalam sektor energi, pertahanan dan keamanan, politik, budaya pop, teknologi, dan lain-lain. Dengan begitu Jepang mendapatkan popularitas di tanah air Indonesia sebagai negara maju yang berpartner dengan Indonesia, bukan lagi sebagai penjahat perang seperti pada masa pendudukan Jepang di Indonesia.

Permasalahan intelijen di negara Pancasila sekarang adalah ketidakmengertian kelompok kecil masyarakat sipil bahwa perlindungan terhadap individu oleh intelijen seharusnya mereka artikan sebagai perlindungan terhadap individu oleh intelijen seharusnya mereka artikan sebagai perlindungan terhadap segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia.

Praktik intelijen tidak seperti lembaga Professional-justisia yang mengumpulkan bukti selengkap-lengkapnya untuk menggolongkan sebuah tindakan sebagai perbuatan melawan hukum. Penarikan kesimpulan tidak perlu mengandalkan bukti-bukti yang lengkap, melainkan informasi yang paling sedikit mengandung asumsi.

GlobaLex is presented being an information provider only and is not meant to give, and really should not be relied on as a supply of, authorized assistance. Users really should talk to experienced specialists pertaining to the appliance of the legislation to certain instances.

He can also be viewed as by many as being the determine liable for the Tanjung Priok incident (the attack on the mosque congregation) as well as mysterious shootings within the eighties when hundreds of people who ended up viewed as criminals were being discovered dead within the streets. Inside a federal government situation, apart from serving as ABRI Commander in 1983-1988, he also served as Minister of Defense and Security and also Commander of KOPKAMTIB.

 The views, opinions and positions expressed inside of all posts are Individuals from the creator on your own and don't depict These of your editors or of The big apple University University of Legislation. The precision, completeness and validity of any statements produced within this text aren't certain. We settle for no legal responsibility for almost any errors, omissions or representations.

Pada dinas intelijen dan dinas terkait lainnya, intelijen merupakan knowledge aktif, ditambah dengan proses dan hasil dari pengumpulan dan analisis details tersebut, yang terbentuk oleh jaringan yang kohesif.

Seluruh mekanisme kerja agar disusun untuk memastikan setiap output dari kegiatan diserahkan kepada Direktorat teknis sebagai tindaklanjut pelaksanaan bidang tugas masing-masing,” ujar JAM-Intelijen.

Hal ini menjadi tantangan mengingat secara riil ada efisiensi anggaran yang berpotensi memotong kemampuan pengelolaan jaringan oleh anggota badan intelijen tersebut. Bukan rahasia jika anggaran BIN di periode sebelumnya sangat besar.

Konsep intelijen dalam memori kolektif rakyat Indonesia cenderung bermakna negatif karena dikaitkan dengan pekerjaan dinas rahasia pemerintah yang menangkap, menyiksa, dan bahkan melenyapkan lawan-lawan politik pemrintah yang tengah berkuasa. Praktek-praktek ini sering terjadi di masa lalu, bahkan masih ada di era reformasi saat kematian aktivis HAM Munir dikaitkan dengan aparat intelijen BIN.

Oleh sebab itu jika karakter intelijen yang independen dirusak oleh kepentingan politik, maka Indonesia kehilangan imunitas terhadap kerawanan dan ancaman yang semakin kompleks.

Menurut Rodon, BIN telah menunjukkan perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir. BIN kini lebih fleksibel dalam menghadapi perubahan yang terjadi di lingkungan strategis serta telah menambah beberapa deputi baru yang fokus pada siber, komunikasi, dan informasi.

The civilian-managed Ministry of Protection proposed to President Soekarno to form a strategic intelligence organization having a “civil character,” which did not arrive beneath the auspices on the navy. In July 1946, defense minister Amir Sjarifuddin tried out to make a “

During the late 1960s to seventies when BIN was continue to known as BAKIN, Colonel Nicklany who at that time served as head of deputy II of BAKIN, requested for assistance in the CIA, MI6, and MOSSAD to practice a completely new BAKIN unit known as Satsus Intel (satuan khusus intelijen/Specific intelligence device) which was tasked with managing foreign counterintelligence, specifically catching international spies functioning in Indonesia Specially from communist nations, Regardless that Indonesia does not have diplomatic relations with Israel, Nicklany did not care about this and explained: "We are going to herald these Israeli instructors since they are the top in mendapatkan informasi lebih lanjut entire world," In keeping with Israeli officers interviewed in 2007.[20]

Report this page